Administrasi Perbekalan
"ADMINISTRASI PERBEKALAN"
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pengadaan perbekalan merupakan fungsi
operasional pertama dalam manajemen perbekalan. Fungsi ini pada hakikatnya me
rupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan perbekalan sesuai dengan
kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah maupun tempat,
dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Serangkaian kegiatan
pengadaan perbekalan dari kegiatan perencanaan dan penentuan kebutuhan sampai
dengan penerimaan perbekalan. Setiap tahap dan langkah kegiatan pengadaan
perbekalan tersebut harus mendapat perhatian secara proporsional guna mendukung
kinerja setiap unit kerja maupun mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi
secara keseluruhan.
Dalam kegiatan pengadaan perbekalan terdapat berbagai macam
alternatif maupun sistem yang dapat ditempuh. Di sisi lain, ada berbagai macam
pertimbangan yang harusdiperhatikan untuk menentukan dan menetapkan pilihan
atas cara dan sistem yang hendak dilaksanakan. Di samping itu, terdapat
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan untuk menentukan dan menetapkan
tindakan dalam rangka pengadaan perbekalan. Pengadaan perbekalan dengan cara
pembelian merupakan cara yang paling sering dilakukan oleh suatu organisasi
pada umumnya.
Dalam setiap usaha kerjasama mencapai
tujuan selalu terdapat seorang yang benar-benar bertanggung jawab agar tujuan
tercapai dengan seefisien mungkin. Setiap orang yang terlibat di dalamnya
haruslah memperhitungkan dirinya supaya menunaikan tugas masing-masing dengan
baik (tepat guna dan daya guna) Peranan pimpinan adalah menggerakan orang-orang
agar melakukan perbuatan yang menuju kea rah tercapainya tujuan, serta
mengerahkan fasilitasnya untuk menyelesaikan pekerjaan dalam usaha kerjasama
tersebut agar tercapai daya guna setinggi-tingginya. Pimpinan harus memilki
pengetahuan dalam masalah perbekalan, dan yang pokok adalah bahwa material
harus tersedia apabila dibutuhkan dan ditempat dimana barang tersebut
digunakan. jika tidak tersedia maka akan mengalami kebangkrutan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di
atas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi
perbekalan?
2. Apa tujuan dari administrasi perbekalan?
3. Apa saja manfaat administrasi perbekalan?
4. Apa saja jenis logistic?
5. Apa saja fungsi administrasi perbekalan?
6. Apa saja ruang lingkup perbekalan kesehatan?
7. Bagaiman peran logistik di RS?
8. Bagaimana kegiatan administrasi pembekalan
atau logistik?
9. Apa saja masalah umum dalam manajemen
logistik?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
administrasi perbekalan?
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari administrasi
perbekalan?
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat
administrasi perbekalan?
4. Untuk mengetahui apa saja jenis logistic?
5. Untuk mengetahui apa saja fungsi administrasi perbekalan?
6. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup
perbekalan kesehatan?
7. Untuk mengetahui bagaiman peran logistik di
RS?
8. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan
administrasi pembekalan atau logistik?
9. Untuk mengetahui apa saja masalah umum dalam
manajemen logistik?
1.4 Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi
penulis dapat memiliki dan menambah wawasan serta pengetahuan lebih mengenai
administrasi perbekalan.
2. Bagi
dosen mata kuliah yang bersangkutan, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
atau persyaratan yang akan membantu dalam pemenuhan nilai yang mesti dicapai
oleh mahasiswa.
3. Bagi mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam hal
penulisan makalah ataupun paper lainnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Administrasi Perbekalan
Administrasi perbekalan adalah proses
pengelolahan perbekalan kesehatan melalui kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan,
pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan perbekalan guna
mendukung efektifitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Istilah
pembekalan juga biasa di sebut dengan beberapa istilah seperti logistik,
barang, material. Oleh karena itu manajemen perbekalan pun lazim di sebut
dengan beberapa istilah seperti manajemen logistik, administrasi perbekalan,
manajemen barang, adminitrasi barang, manajemen material ataupun administrasi
material.
Berdasarkan
batasan tersebut dapat dinyatakan bahwa manajemen perbekalan merupakan
serangkaian kegiatan perencanaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan,
pemeliharaan, dan penghapusan perbekalan guna mendukung efektifitas dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi. Manajemen logistic dalam lingkungan rumah sakit
dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengolahan secara strategis terhadap
pengadaan, penyimpanan, penyimpanan, pendistribusian, serta pemantauan
persediaan bahan serta pementauan persediaan bahan serta bahan (stock, material,
supplies, inventory dan lain-lain) yang diperlukan bagi produksi jasa rumah
sakit. Manajemen logistik khususnya di lingkungan rumah sakit perlu di
laksanakan secara efisien dan efektif dalam arti bahwa segala macam barang,
bahan ataupun peralatan harus dapat disediakan tepat pada waktu dibutuhkan,
dalam jumlah yang cukup, tidak kurang atau lebih, dan yang paling penting
adalah ketersediaannya dengan mutu yang memadai.
2.2 Tujuan Administrasi Perbekalan
Menurut penulis, tujuan administrasi
perbekalan kesehatan adalah :
1. Ketersediaan
perbekalan baik jumlah, jenis, kualitas dan waktu
Pengelolaan
logistik kesehatan diarahkan untuk menyediakan kebutuhan logistik sesuai dengan
jumla, jenis, kualitas dan waktu yang tepat ketika pelayanan dikerjakan.
2. Meningkatkan
efisiensi
Logistik
yang tidak di kelola dengan baik akan menyebabkan kehilangan persediaan atau
terjadi pemborosan yang akan menganggu pelayanan kesehatan. Pengelolaan
logistik diarahkan untuk meningkatkan efisiensi sehingga pengeluaran institusi
kesehatan dapat di tekan.
3. Mencegah
kekosongan
Logistik
yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan kehilangan persediaan atau
terjadi pemborosan yang akan menganggu pelayanan kesehatan. Pengelolaan
logistik diarahkan untuk mencegah kekosogan persediaan sehingga pelayanan
kesehatan dapat terus dipertahankan kelangsungannya.
4. Mencegah
terhambatnya pelayanan kesehatan
Logistik
yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan kehilangan persediaan atau
terjadi pemborosan yang akan menganggu pelayanan kesehatan. Pengelolaan
logistik diarahkan untuk mencegah terhambatnya pelayanan kesehatan.
Kegiatan logistik secara umum ada 3
(tiga) tujuan yakni :
a. Tujuan
operasional adalah agar supaya tersedia barang serta bahan dalam jumla yang
tepat dan mutu yang memadai
b. Tujuan keuangan meliputi pengertian bahwa upaya
tujuan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah – rendahnya
c. Tujuan
pengamanan bermaksud agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pemborosan,
penggunaan tanpa hak, pencurian dan penyusutan yang tidak wajar lainya, serta
nilai persediaan yang sesungguhnya dapat tercermin didalam sistem akuntansi
Sehubung dengan hal itu maksud dan
tujuan manajemen perbekalan adalah untuk :
· Mampu menyediakan perbekalan sesuai
dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumla,waktu
maupun tempat di butuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dari sumber yang dapat
di pertanggungjawabkan, dengan herga yang layak, serta dengan memberikan
pelayanan yang baik.
· Mampu menyediakan informasi berkaitan
dengan keberadaan perbekalan yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
pengawasan dan pengendalian perekalan serta dapat digunakan sebagai instrumen
pengambilan keputusan berkaitan dengan tindakan - tindakan manajemen
perbekalan, seperti pengadaan perbekalan, seperti pengadaan perbekalan
distribusi, dan penghapusan perbekalan
· Mampu menyediakan logistik yang siap
pakai (ready for use) ke unit-unit kerja maupun personal dalam suatu organisasi
melalui penyelenggaraan pengelolaan gudang dan distribusi secara optimal
· Mampu menjaga dan mempertahankan kondisi
teknis daya guna dan daya hasil perbekalan, baik secara prefentif maupun represif
secara optimal guna mendukung optimalitas fungsional maupun umur barang
· Mampu melakukan pengakhiran fungsi
perbekalan dengan pertimbangan-pertimbangan dan argimentasi-argumentasi yang
dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas
maupun tugas, serta mencegah tingkat pemborosan
· Mampu mencegah dan mengambil tindakan
antisipatif terhadap berbagai tindakan penyimpangan dalam setiap kegiatan
pengelolaan maupun pengunaan logistik sehingga selain menekan pengeluaran
biaya, baik berkaitan finansial, tenanga, waktu, material, maupun pikiran juga
mendukung,kelancaran pelaksanaan aktivitas dan tugas dalam organisasi
· Mampu menyediakan pedoman kerja bagi
setiap unit kerja maupun personal sehingga setiap unit krja mampu personel
dapat menjalankan aktivitas maupun tugasnya secara optimal
· Mampu membangun budaya penggunaan
perbekalan secara bertanggungjawab oleh para pegawai di lingkungan organisasi
sehingga data dicegah dan dihindarkan tindakan penyimpangan maupun pemborosan
2.3 Manfaat Administrasi Perbekalan
Menurut penulis manfaat administrasi
perbekalan kesehatan adalah :
1. Mencegah
tertundanya pelayanan
Pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan masyarakat kadang tidak dapat disajikan secara
sempurna saat pelayanan diberikan.
Adanya keterlambatan dan ketidak tersediaan pelayanan sering terjadi, akibatnya keparahan kesakitan bahkan kematian.
Pengelolaan administrasi yang baik akan membantu intitusi kesehatan meyediakan
pelayanan yang optimal. Dengan pengetahuan dan ketrampilan administrator, maka
petugas menjadi mudah dalam penyelesaian pekerjaan.
2. Peningkatan
kepuasan konsumen
Salah
satu permasalahan dalam pelayanan kesehatan adalah ketidakpuasan pelanggan akan
jasa kesehatan. Mereka mersakan jasa
yang di terima dari pelayanan kesehatan belum sesuai keinginan mereka. Misalnya kekosongan obat, fungsi
administrator akan membantu menelaa maalah yang terjadi kemudian menginspirasi
berulangnya kesalahan dimaa datang dengan menciptakan solusi yang tepat
Aspek lain yang menjadi permasalahan dalam pelayanan kesehatan adalah masih tingginya angka pemborosan sumber daya yang digunakan dalam pelayanan kesehatan. Tingginya pemborosan diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan dan keterampilan petugas dalam mengelolah sumberdaya seara efisien. Dengan adanya ilmu administrasi, petugas memperoleh pengetahuan dan memudahkan mereka mengelolah logistic kesehatan.
Aspek lain yang menjadi permasalahan dalam pelayanan kesehatan adalah masih tingginya angka pemborosan sumber daya yang digunakan dalam pelayanan kesehatan. Tingginya pemborosan diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan dan keterampilan petugas dalam mengelolah sumberdaya seara efisien. Dengan adanya ilmu administrasi, petugas memperoleh pengetahuan dan memudahkan mereka mengelolah logistic kesehatan.
2.4 Jenis Logistik
Sehubung dengan itu jenis-jenis
peralatan/perlengkapan, baik berupa peralatan kantor maupun peralatan teknis.
Dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Barang
atau benda-benda habis pakai
Peralatan
atau perlengkapan ini terdiri dari barang atau benda (saran kerja) yang dapat
habis bilaman di pergunakan. Waktu pemakaiannya relative tidak lama, sehingga
dikelompokkan sebagai barang yang bisa habis. Misalnya berbagai jenis kertas,
obat-obatan, karbon, kapur tulis, spidol, pita mesin ketik, tinta fotocopy dan
lain-lain
Pengertian habis di
pakai di bedakan sebai berikut :
· Barang atau benda yang benar-benar habis
atau musnah apabila dipergunakan. Misalnya bensin untuk kendaraan dinas, zat-zat
kimia yang di pergunakan di laboratorium, gas untuk pembakaran dan lain-lain
· Barang atau benda yang berubah sifat dan
bentuknya bilaman dipergunakan. Misaknya berbagai jenis kayu atau besi yang
dibuat menjadi berbagai peralatan, karton dan berbagai jenis kertas untuk
membuat maket dan model, kaca yang di produksi menjadi gelas, tabung-tabung
kimia, berbagai bejana dan lain-lain
· Barang atau benda yang berubah sifat,
sehingga tidak dapat di pergunakan lagi untuk keperluan yang sama, misalnya
pita mesin ketik, karbon, pada minyak pelumas, air bersih yang menjadi limbah cair dan sebagainya.
Benda-benda ini tidak berubah bentuknya, namun sifatnya sehingga tidak dapat
lagi dipakai untuk keperluan yang sama
2. Barang-barang
atau benda-benda yang tahan lama
Peralatan
atau perlengkapan ini terdiri dari barang-barang yang dapat di pergunakan
secara terus menerus untuk jangka waktu yang relative cukup lama, Barang-barang
ini sering disebut juga dengan prasarana dan saran. Prasarana sering
dimaksudkan lingkungan tempat melaksanakan kegiatan atau pekerjaan, seperti
gedung, jalan, perumahan dan lain-lain yang tidak berhubungan dengan teknis dan
mekanisme pelaksanaan tugas pokok. Sedang sarana menyangkut semua barang yang dipergunakan
sehari-hari dalam pelaksanaan pekerjaan pekerjaan secara teknis operasional.
Misalnya mesin-mesin, lemari, kursi kerja, kendaraan bermotor, mesin ketik, peralatan
kesehatan dan lain-lain.
Selanjutnya semua peralatan perlengkapan
tersebut di atas di kelompokkan menjadi
dua jenis yaitu :
1. Barang
tidak bergerak
Peralatan/perlengkapan
terdiri dari barang-barang atau benda-benda yang selalu berada di tempatnya
termasuk yang dapat di pindahkan, tetapi cenderung tidak beubsh-ubah untuk
jangka waktu yang cukup lama. Di antaranya gedung, jalan, mesin-mesin produksi,
meja dan kursi kerja, lemari, papan tulis,
meja laboratorium dan lain-lain
2. Barang
bergerak
Peralatan/perlengkapan
terdiri dari barang-barang atau benda-benda yang berpindah-pindah tempatnya
termasuk juga yang mudah dan sering di bawah mengikuti petugas yang
mempergunakannya . Barang-barang ini terutama sekali berupa kendaraan, baik
yang bermotor atau tidak. Misalnya mobil, sepeda motor, dan lain-lain.
2.5 Fungsi
Administrasi Perbekalan
Menurut penulis,fungsi administrasi perbekalan kesehatan meliputi :
1. Analisis situasi
Menurut penulis,fungsi administrasi perbekalan kesehatan meliputi :
1. Analisis situasi
Analisis situasi dilakukan dengan maksud
untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi ketersediaan logistic pelayanan
kesehatan. Umumnya analisa situasi ini diperlakukan dalam perencanaan dan
penentuan kebutuhan logistik. Dengan melihat data logistik saat ini, maka akan
memudahkan perencana dalam menetapkan kebutuhan logistik dimasa dating.
2. Perencanaan
Perencanaan logistic sebagai proses dalam memenuhi kebutuhan logistic,untuk menentukan jumlah, kualitas, jenis dan harga logistic kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran kesehatan yang tersedia. Umumnya perencanaan logistic pelayanan kesehatan menggunakan metode dan pedoman perencanaan yang telah ditetapkan departemen kesehatan. Tujuan perencanaan logistic pelayan kesehatan adalah untuk menetapkan jenis, kualitas, jumlah dan harga logistic yang akan diadakan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Perencanaan logistic sebagai proses dalam memenuhi kebutuhan logistic,untuk menentukan jumlah, kualitas, jenis dan harga logistic kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran kesehatan yang tersedia. Umumnya perencanaan logistic pelayanan kesehatan menggunakan metode dan pedoman perencanaan yang telah ditetapkan departemen kesehatan. Tujuan perencanaan logistic pelayan kesehatan adalah untuk menetapkan jenis, kualitas, jumlah dan harga logistic yang akan diadakan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
3. Penganggaran
Penganggaran adalah penentuan besarnya dana yang harus disediakan untuk pembelian logistic berdasarkan harga pasar. Penentuan besarnya dana disajikan dalam, jenis, kualitas, dan jumlah logistic yang akan dibeli. Rancangan anggaran dituangkan dalam dokumen rencana anggaran belanja institusi yang jumlahnya bervariasi menurut prioritas program dan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan.
Penganggaran adalah penentuan besarnya dana yang harus disediakan untuk pembelian logistic berdasarkan harga pasar. Penentuan besarnya dana disajikan dalam, jenis, kualitas, dan jumlah logistic yang akan dibeli. Rancangan anggaran dituangkan dalam dokumen rencana anggaran belanja institusi yang jumlahnya bervariasi menurut prioritas program dan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan.
4. Pengadaan
Pengadaan logistic merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan logistic yang telah direncanakan melalui beberapa metode pengadaan diantaranya : melalui pembelian, pinjaman, produksi sendiri, kerjasama, maupun hibah. Adapun tujuan pengadaan logistic adalah untuk mendapatkan kebutuhan logistic menurut jumlah, kualitas, jenis, dan harga yang layak, dengan mutu yang baik, pengiriman barang terjamin dan tepat waktu, proses berjalan lancar, dan tidak memerlukan tenaga serta waktu berlebihan.
Pengadaan logistic merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan logistic yang telah direncanakan melalui beberapa metode pengadaan diantaranya : melalui pembelian, pinjaman, produksi sendiri, kerjasama, maupun hibah. Adapun tujuan pengadaan logistic adalah untuk mendapatkan kebutuhan logistic menurut jumlah, kualitas, jenis, dan harga yang layak, dengan mutu yang baik, pengiriman barang terjamin dan tepat waktu, proses berjalan lancar, dan tidak memerlukan tenaga serta waktu berlebihan.
5. Penyimpanan
Penyimpanan logistic adalah proses meletakan dan menjaga keamanan logistic kedalam tempat gudang penyimpanan sementara sebelum logistic tersebut digunakan. Tujuan penyimpanan adalah untuk menjaga mutu, mencegah penggunaan yang tidak bertanggung jawab,menjaga ketersediaan dan memudahkan pencarian dan pengawasan logistic.
Penyimpanan logistic adalah proses meletakan dan menjaga keamanan logistic kedalam tempat gudang penyimpanan sementara sebelum logistic tersebut digunakan. Tujuan penyimpanan adalah untuk menjaga mutu, mencegah penggunaan yang tidak bertanggung jawab,menjaga ketersediaan dan memudahkan pencarian dan pengawasan logistic.
6. Distribusi
Pendistribusian adalah kegiatan penyaluran logistic dari tempat penyimpanan dipelayanan kesehatan sampai logistic tersebut digunakan.
Tujuan pendistribusian : Tersedianya perbekalan logistic pada unit pelayanan kesehatan secara tepat waktu tepat jenis dan jumlah.
Pendistribusian adalah kegiatan penyaluran logistic dari tempat penyimpanan dipelayanan kesehatan sampai logistic tersebut digunakan.
Tujuan pendistribusian : Tersedianya perbekalan logistic pada unit pelayanan kesehatan secara tepat waktu tepat jenis dan jumlah.
7. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk mempertahankan logistic agar kondisinya tetap maksimal selama dalam pemakaian dan penyimpanan. Tujuan pemeliharaan, menjaga jumlah dan mutu logistic agar kondisinya tetap terjaga sebelum digunakan.
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk mempertahankan logistic agar kondisinya tetap maksimal selama dalam pemakaian dan penyimpanan. Tujuan pemeliharaan, menjaga jumlah dan mutu logistic agar kondisinya tetap terjaga sebelum digunakan.
8. Penghapusan
Penghapusan adalah kegiatan penyelesaian logistic agar terbebas dari pertanggungjawaban adminstrasi. Penghapusan dilakukan karena kadaluarsa, rusak dan hilang, bencana alam, mutu tidak memenuhi standar. Tujuan penghapus adalah untuk menjamin logistic yang sudah tidak memenuhi syarat dan membebaskan pertanggung jawaban logistic sesuai dengan standar yang berlaku.
Penghapusan adalah kegiatan penyelesaian logistic agar terbebas dari pertanggungjawaban adminstrasi. Penghapusan dilakukan karena kadaluarsa, rusak dan hilang, bencana alam, mutu tidak memenuhi standar. Tujuan penghapus adalah untuk menjamin logistic yang sudah tidak memenuhi syarat dan membebaskan pertanggung jawaban logistic sesuai dengan standar yang berlaku.
9. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pengelolaan logistic dengan menggunakan metode tertentu, sehingga hasil penilaian tersebut dapat dijadikan dasar dalam perbaikan manajemen logistik kesehatan.
Evaluasi adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pengelolaan logistic dengan menggunakan metode tertentu, sehingga hasil penilaian tersebut dapat dijadikan dasar dalam perbaikan manajemen logistik kesehatan.
10. Pencatatan
Pencatatan merupakan kegiatan pendokumentasikan yang bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan yang masuk dalam dan keluar dalam lingkungan pelayanan kesehatan.
Pencatatan merupakan kegiatan pendokumentasikan yang bertujuan untuk memonitor transaksi perbekalan yang masuk dalam dan keluar dalam lingkungan pelayanan kesehatan.
11. Pelaporan
Pelaporan adalaha kegiatan penyajian dokumen adminstrasi perbekalan kesehatan kepada pihak yang berkepentingan. Tujuannya adalah tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
Pelaporan adalaha kegiatan penyajian dokumen adminstrasi perbekalan kesehatan kepada pihak yang berkepentingan. Tujuannya adalah tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi.
Fungsi manajemen
logistic merupakan suaru yang terdiri dari :
a. Fungsi Perencanaan dan penentuan kebutuhan.
b. Fungsi penganggaran
c. Fungsi pengadaan
d. Fungsi penyimpanan dan pengeluaran
e. Fungsi pemeliharaan
f. Fungsi penghapusan
g. Fungsi pengendalian
2.6 Ruang Lingkup Perbekalan Kesehatan
Menurut penulis, ruang lingkup administrasi perbekalan kesehatan adalah :
1. Analisis situasi 5. Penyimpanan 9. Evaluasi
2. Perencanaan 6. Distribusi 10. Pencatatan
3. Penganggaran 7. Pemeliharaan 11. Pelaporan
4. Pengadaan 8. Penghapusan
Ruang lingkup manajemen logistic:
1. Pengukuran kebutuhan
2. Perencanaan logistic :
- Jenis
- Volume
- Waktu penyediaan
3. Penyediaan ( Pembelian)
- Evaluasi vendor
- Penetapan sistem penyediaan
4. Penerimaan :
- Evaluasi
- Kalibrasi
Menurut penulis, ruang lingkup administrasi perbekalan kesehatan adalah :
1. Analisis situasi 5. Penyimpanan 9. Evaluasi
2. Perencanaan 6. Distribusi 10. Pencatatan
3. Penganggaran 7. Pemeliharaan 11. Pelaporan
4. Pengadaan 8. Penghapusan
Ruang lingkup manajemen logistic:
1. Pengukuran kebutuhan
2. Perencanaan logistic :
- Jenis
- Volume
- Waktu penyediaan
3. Penyediaan ( Pembelian)
- Evaluasi vendor
- Penetapan sistem penyediaan
4. Penerimaan :
- Evaluasi
- Kalibrasi
5. Penyimpanan
:
- Penetapan sistem
- Inventori
6. Distribusi
7. Penghapusan
8. Evaluasi dan standarisasi.
- Penetapan sistem
- Inventori
6. Distribusi
7. Penghapusan
8. Evaluasi dan standarisasi.
2.7 Peran Logistik di Rumah Sakit
Kegiatan
produksi rumah sakit adalah produksi jasa tersebut, sehingga yang dimaksudkan dengan kegiatan
logistic disini hanya menyangkut manajemen persediaan bahan barang serta
peralatan yang dibutuhkan dalam rangka produksi jasa tersebut dan bukannya
manajemen pendistribusian meja. Pada definisi lama dinyatakan bahwa bagian
logistic adalah bagian yang menyediakan barang dan jasa dalam jumlah, mutu, dan
waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Dari segi manajemen modern maka tanggung jawab bagian logistic lebih diperluas yaitu:
1. Menjaga kegiatan yang dapat memasok material dan jaga secara tidak terputus
2. Mengadakan pembelian inventaris secara bersaing (kompetitif)
3. Menjadwal inventasi barang pada tingkat serendah mungkin
4. Mengembangkan sumber pasokan yang dapat dipercaya dan alternative lain
5. Mengembangkan dan menjaga hubungan baik dengan bagian-bagian lain
6. Mengembangkan integrasi yang maksimal dengan bagian-bagian lain
7. Melatih dan membina pegawai yang kompeten dan termotivasi dengan baik.
Dari segi manajemen modern maka tanggung jawab bagian logistic lebih diperluas yaitu:
1. Menjaga kegiatan yang dapat memasok material dan jaga secara tidak terputus
2. Mengadakan pembelian inventaris secara bersaing (kompetitif)
3. Menjadwal inventasi barang pada tingkat serendah mungkin
4. Mengembangkan sumber pasokan yang dapat dipercaya dan alternative lain
5. Mengembangkan dan menjaga hubungan baik dengan bagian-bagian lain
6. Mengembangkan integrasi yang maksimal dengan bagian-bagian lain
7. Melatih dan membina pegawai yang kompeten dan termotivasi dengan baik.
2.8 Kegiatan Administrasi Pembekalan atau
Logistik
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan
pemikiran, penelitian, perhitungan, dan perumusan tindakan tindakan yang akan
dilakukan di masa yang akan datang, baik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
operasional dalam pengelolaan perbekalan, penggunaan perbekalan,
pengorganisasian, maupun pengendalian perbekalan
Faktor-faktor alam
Menentukan Kebutuhan
Dalam
upaya menentukan dan menetapkan kebutuhan perbekalan, ada beberapa faktor yang
harus senantiasa diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :
a. Faktor
fungsional
Dalam
penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan bahwa dengan
keberadaan perbekalan tersebut akan mempelancar proses pelaksanaan pekerjaan
dan akan mempengaruhi hasil kerja (output), baik berkaitan dengan kuantitas
maupun kualitas output sesuai dengan
fungsi perbekalan tersebut.
b. Faktor
Biaya dan Manfaat
Dalam
penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan bahwa dengan sejumlah
pengeluaran biaya tertentu, organisasi haruslah paling tidak memperoleh manfaat
yang sepadan dengan sejumlah biaya yang telah dikeluarkan tersebut, sehubungan
dengan hal ini, tentu tidak boleh mengabaikan kualitas barang yang dibutuhkan,
sumber barang yang harus dapat dipertanggungjawabkan, dan jangka waktu atau
umur pemakaian barang yang paling menguntungkan.
c. Faktor
Anggaran
Dalam
pengadaan perbekalan harus senantiasa mempertimbangkan ketersediaan anggaran
dalam organisasi, dengan memperhatikan faktor ini, maka akan dapat disusun
skala prioritas kebutuhan perbekalan maupun berbagai macam alternatif jenis dan
spesifikasi barang maupun cara-cara pengadaan logistik dengan tidak
meninggalkan pertimbangan efektivitas dan efisiensi.
d. Faktor
Keamanan dan Kewibawaan (prestise)
Dalam
penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan pejabat pemakai
perbekalan tersebut untuk mendukung dan menjamin keamanan sesuatu yang
berkaitan dengan jabatannya dan kewibawaan, baik bagi pejabat yang bersangkutan
maupun bagi lembaga, baik dilihat dari publik internal maupun publik eksternal
organisasi.
e. Faktor
Standardisasi dan Normalisasi
Dalam
penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan adanya standardisasi
dan normalisasi yang ditetapkan organisasi. Standardisasi merupakan pembakuan
mengenai jenis, ukuran, dan mutu suatu perlenkapan. Sementara normalisasi
merupakan pembuatan ukuran-ukuran yang normal berdasarkan standar yang telah
ditetapkan.
2. Fungsi
penganggaran
Penganggaran
adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan
dalam suatu skala tertentu yaitu skala mata uang dan jumlah biaya dengan
memperhatikan pengarahan dan pembatasan yang berlaku baginya, penganggaran
dapat diandalkan (rellable) dengan
mengetahui hambatan-hambatan (contrans) dan keteriakan (limitation) yang dibagi
secara seksama.
Berbagai macam anggaran :
-
Angaran pembelian.
-
Anggaran perbalikan dan pemeliharaan.
-
Anggaran penyampaian dan penyaluran.
-
Anggaran penelitian dan penyaluran.
-
Anggara penelitian dan pengembangan barang.
-
Anggran penyempurnaan administrasi
barang.
-
Anggaran pengawasan barang.
-
Anggaran penyediaan dan peningkatan mutu
personil SDM.
Berdasarkan sumber sifat dan
penggunaannya anggaran dapat dibagi atas :
-
Anggaran dalam negeri bersumber dari
APBN dan APBD
-
Bantuna pinjaman luar negeri, meliputi :
multilateral agreement dan bilateral agrement
-
Anggaran non APBD/APBN
Siklus anggaran :
-
Perencanaan / penyusunan anggaran
-
Pelaksanaan anggaran
-
Penguasa anggaran
-
Pertangungjawaban anggran
3. Pengadaan
Pengadaan perbekalan merupakan sarangkaian
kegiatan untuk menyediakan perbekalan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan
dengan jenis, spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat dengan harga dan sumber
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Ada
beberapa alternatif cara dalam pengadaan perbekalan, Beberapa alternatif cara
pengadaan perbekalan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Membeli
Membeli
merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan organisasu membayar
sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk mendapatkan sejumlah
perbekalan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Setelah transaksi jual
beli ini selesai, barang/perbekalan yang telah dibelah menjadi hak milik
organisasi, pengadaan perbekalan dengan cara pembelian ini merupakan cara yang dominan dilakukan oleh organisasi.
b. Meminjam
Meminjam
merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan yang diperoleh dari pihak lain
dengan tampa memberikan kontraprestasi (imbalan) dalam bentuk apapun. Pemenuhan
kebutuhan dengan cara ini hendaknya dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan
perbekalan yang sifatnya sementara dan harus mempertimbangkan citra baik suatu
organisasi.
c. Menyewa
Menyewa
merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan yang diperoleh dari pihak lain
dengan memberikan kontraprestasi (imbalan) sesuai kesepakatan kedua belah
pihak, pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan cara ini hendakmya dilakukan
apabila kebutuhan perbekalan besifat sementara dan temporer serta juga harus
didasarkan atas suatu perjanjian tertulis.
d. Membuat
Sendiri
Membuat
sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan membuat
sendiri yang dilakukan oleh pegawai atau suatu unit kerja tertentu. Pemilihan
cara ini harus mempertimbangkan tingkat efektivitas dan efisiensinya apabila
disbandingkan dengan cara pengadaan perbekalan yang lain.
e. Menukarkan
Menukarkan
merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan menukarkan
perbekalan yang dimiliki dengan perbekalan yang dibutuhkan organisasi dari
pihak lain. Pemiliahan cara pengadaan perbekalan ini harus mempertimbangkan adanya
saling menguntungkan diantara kedua belah pihak, dan perbekalan yang ditukar
harus merupakan perbekalan yang sifatnya berlebihan atau perbekalan yang
dipandang dan dinilai sudah tidak berdaya guna maupun bernilai guna.
f. Subsitusi
Subtitusi
merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan cara mengganti material
lain yang memiliki fungsi sama untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu.
g. Pemberian
atau Hadia
Pemberian
atau hadia merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan menggunakan
perbekalan yang merupakan pemberian atau hadia dari pihak lain. Cara pengadaan
ini sebaiknya harus disertai dengan suatu perjanjian serah trima, sebab hal ini
menyangkut pada pemindahan hak dan perubahan milik, baik bagi yang memberi
maupun yang menerima.
h. Perbaikan
atau Rekondisi
Perbaikan
merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan memperbaiki
perbekalan yang telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit
perbekalan maupun dengan jalan penukaran dan instrument yang baik diantara
instrument perbekalan yang rusak sehingga instrument-instrumen yang baik
tersebut dapat disatukan dalam satu unit atau beberapa unit perbekalan dan pada
akhirinya satu atau beberapa unit perbekalan tersebut dapat dioperasikan dan
kebutuhan perbekalan dapat dipenuhi.
4. Fungsi
Penyimpanan
Penyimpanan
merupakan kegiatan pengurusan perbekalan, baik yang bersifat adminstratif
maupun operasional berkaitan dengan perumusan maupun pelaksanaan tata kerja,
tata ruang, tata usha, maupun pengaturan barang ditempat penyimpanan atau
gudang.
Fungsi dari kegiatan administrasi
penggunaan itu sendri adalah :
- Untuk menjaga keamanan perbekalan dan
kelangungan kerja organisasi.
- Administrasi penggudangan dapat
dijadikan sebagai instrument pengawasan dan pengendalian didalam pengelolaan penggudagan
setiap organisasi.
- Dapat mengetahui keberadaan perbekalan
setiap saat, baik berkaitan dengan nama, jenis, spesifikasi, jumlah, mutasi,
bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran barang, jumlah persediaan, maupun nilai
barang yang ada dalam gudang
- Dapat mengurangi, bahkan dapat
menghapuskan bentuk penyelewengan pengelolaan perbekalan atau hilangnya
perbekalan.
- Dapat mendukung ketepatan dalam
melakukan perencanaan dan pelaksanaan pengadaan perbekalan karena tingkat
pemakaian perbekalan tentu dapat dipantau dan jumlah persediaan yang ada.
- Sebagai alat pertanggungjawaban dalam
pengelolahan pergudangan yang dibebankan kepada petugasnya fungski penyimpanan
mengcangkup segala kegiatan mengenai pengurusan dan pengelolaan penyimpanan
barang dan persediaan antara lain : termasuk didalamnya kegiatan mengenai :
-
Perencanaan penyimpanan, pengembangan
barang, penyimpanan.
-
Penyelenggaran tata laksana penyimpanan.
-
Perencanaan penyimpanan pengaturan,
pengoprasian alat bantu
-
Tindakan keamanan dan keselamatan
Masalah
yang di hadapi dalam fungsi penyimpanan :
-
Penanganan administrasi fisik
-
Unsure pertangung jawaban kelayakan
Negara
-
Pembiayaan khusus
-
Pengadiministrasian
Terdapat
enam aspek yang harus diperhatikan dalam menentukan penyimpanan :
-
Pemilihan lokasi
-
Barang (jenis dan bentuk barang)
-
Pengaturan ruangan
-
Prosedur atau sistem penyimpanan
-
Penggunaan alat bantu
-
Keamanan dan keselamatan
5. Fungsi
penyaluran
Penyaluran
merupakan satu kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan, penyelenggaraan
dan pengaturan pemindahan barang dari satu tempat ketempat lain yaitu dari
tempat penyimpanan ketempat pemakaian.
Pada
umunya masalah penyaluran bayak sekali dipengaruhi oleh faktor perhungan dan
kominkasi seperti :
-
Proses administrasi
-
Proses penyampaian berita
-
Prosen pengeluaran fisik barang
-
Proses angkutan
-
Proses pembongkaran dan pemuatan
-
Pelaksanaan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.
Guna
mendukung efektivitas dan efisiensi kerja setiap unit kerja maupun organisasi
secara keseluruhan, dalam penyaluran kebutuhan perbekalah harus memperhatikan
dan mengimplementasikan beberapa asas dalam penyaluran perbekalan. Beberapa
asas adalah sebagai berikut :
-
Ketepatan jenis dan spesifikasi
perbekalan yang disampaikan.
Kegiatan
ini lakukan agar secara fungsional dapat mencapai batas yang optimal, baik
dilihat dari sisi kualitas maupun kuantitas output yang dihasilkan, disamping
dilihat dari nilai efisiensi, baik ditinjau dari sisi waktu, tenaga maupun
finansial.
-
Ketepatan nilai perbekalan yang
disampaikan
Hal
ini terkait dengan pertimbangan pelaksanaan program efisiensi unit kerja dan
organisasi secara keseluruhan, maupun pertimbangan prestise.
-
Ketepatan jumlah perbekalan yang
disampaikan
Hal
ini dilakukan dengan tujuan menghindari pemborosan ataupun juga kekurangan
perbekalan sehingga dapat menghambat aktivitas unit kerja tersebu
-
Ketepatan waktu penyampaian
Hal
ini bertujuan agar aktivitas unit kerja tertentu tidak terganggu atau berhenti
karena keterlambatan penyampaian perbekalan yang dibutuhkan.
-
Ketepatan tempat penyampaian
Hal
ini dapat mengakibatkan tidak berjalannya kegiatan operasional suatu unit kerja
tertentu. Tentu ini akan mempengaruhi tingka efektivias dan efisiensi
organisasi secara keseluruan.
-
Ketepatan kondisi perbekalan yang
disampaikan
Guna
mendukung kelancaran aktivitas suatu unit kerja dalam organisasi hendaknya
barang yang disampaikan ke unit kerja merupakan barang yang siap pakai (ready for use) sehingga kondisi barang
tersebut harus dalam keadaan baik, bukan barang / perbekalan yang rusak.
Agar
asas-asas penyaluran kebutuhan perbekalan tersebut dapat direalisasikan dengan
baik, perlu didukung ketelitian dan disiplin yang tinggi dari para petugas
penyalur perbekalan. Petugas yang ditunjuk harus senantiasa berpedoman pada
surat permintaan pengadaan barang dan keputusan pejabat mengambil keputusan
untuk di adakannya kebutuhan perbekalan berdasarkan usulan unit kerja tertentu.
6. Fungsi
Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah
suatu usaha atau suatu proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis dan
daya guna suatu alat produksi kerja atau fasilitas kerja dengan jalan merawat.
Tujuan dari kegiatan
ini adalah sebagai berikut :
-
Menjaga dan menjamin setiap perbekalan
yang ada tetap mampu berfungsi sebagaimana mestinya sewaktu perbekalan tersebut
dibutuhkan sehingga kegiatan-kegiatan dalam organisasi tidak mengalami hambatan
ataupun stagnasi.
-
Agar umur pemakaian perbekalan dapat
mencapai batas waktu yang optimal (sesuai batas waktu yang telah ditetapkan).
-
Mendukung efisiensi organisasi, dengan
melakukan tindakan perawatan, baik bersifat preventive (sebelum mengalami
kerusakan) maupun repressive (sesudah mengalami kerusakan).
Beberapa
hal yang perlu mendapat perhatian dalam tahapan pemeliharaan :
-
Tahap perencanaan : desain situasi
pemeliharaan yang praktis untuk sederhana dan evaluasi tekno ekonomis,
mengikuti perkembangan industry dan supply
-
Tahap pelaksanaan pemeliharaan :
pengamatan inventaris peralatan yang diperjelas, tersedianya buku-buku untuk
setiap peralatan dan tahap pasca pelaksanaan pemeliharaan
-
Tahap pasca pelaksanaan pemeliharaan :
persiapan pengajuan dalam tahap-tahap yang lalu sejauh mungkin masuk anggaran,
pembuatan daftar kebutuhan suatu suku cadang buku-buku jenis pemeliharaan yang
efektif efisien dan produktif, pengkajian peninjauan, kembali sistem
pemeliharaan penyediaan tenaga dan sistem anggaran para subslyers dalam
pelaksanaan.
Cara Memelihara Barang:
Secara umum
memelihara/perawatan perbekalan dapat dibedakan atas:
-
Perawatan preventif (pencegahan).
-
Merupakan cara perawatan perbekalan sebelum
perbekalan mengalami kerusakan.
-
Perawat represif.
-
Merupakan cara perawatan perbekalan
setelah perbekalan mengalami kerusakan.
7. Fungsi
Penghapusan
Penghapusan
dapat dikatakan sebagai kegiatan dan usaha pembebasan barang dari tanggung
jawab sesuai peraturan atau perundang-undangan yang berlaku.
Dalam proses pengelolaan penghapusan
dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :
-
Surplus yang artinya kelebihan dalam
satu unit yang tidak dapat dipergunakan atau dimanfaatkan lagi oleh unit
tersebut.
-
Akses merupakan kelebihan dalam suatu
sub unit yang tidak dapat digunakan untuk dimanfaatkan lagi disebabkan unit itu
sendiri akan tetapi masih bias digunakan oleh sub unit lainnya didalam unit
yang sama.
Barang
inventaris dikelompokkan kedalam 2 kelompok yaitu :
1. Barang bergerak yang tidak dipakai habis
2. Barang yang dipakai habis
Kelompok
barang-barang yang tidak bergerak diantaranya tanah, bangunan, parkiran, jalan
dan sebagainya.
Penghapusan
biasa dilakukan atas dasar :
1. Barang
hilang tseperti akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam,
administrasi yang salah atau hilang yang tidak ditemukan lagi.
2. Teknis dan
ekonomis yaitu setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Keadaan
tersebut disebabkan oleh factor : kerusakan yang tidak dapat diperbaaiki,
obsolete dalam arti bahwa untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas barang
perlu diganti, kadaluarsa suatu barang tidak boleh digunakan lagi, Aus atau
deteriorisasi yaitu barang mengurang karenan susut, dan busuk karena tidak
memenuhi syarat-syarat spesifikasi sehingga barang tidak dapat digunakan lagi.
3. Surplus
dan akses.
4. Tidak
bertuan atau barang-barang yang tidak dikuasai atau barang yang tidak diurus
dipelabuhan-pelabuhan oleh pemiliknya.
5. Rampasan
yaitu barang bukti dari suatu perkara pidan seperti pidana ekonomi, korupsi dan
lain-lain.
Program penghapusan perbekalan meliputi
2 aspek :
1. Aspek yuridis, administatif dan proseduril
mencakup : pembentukan panitia penilai dan panitia pelaksana tindak lanjut
penghapusan, identivikasi dan inventarisasi peraturan-peraturan yang meningkat
persyaratan dan penentuan-penentuan terhadap barang yang dihapus, dan
penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.
2. Aspek rencana pelaksanaan teknis mencakup ;
evaluasi, rencana Segresi dan Salvage, Rencana tindak lanjut penghapusan.
Dalam pelaksanaan penghapusan meliputi
kegiatan :
1. Pembentukan
panitia-panitia yang minimal terdiri ; panitia penilai, panitia pelaksana
lanjutan tenteng penghapusan.
2. Penilai/evaluasi
oleh panitia penilai mencakup ; evaluasi kriteria penghapusan, evaluasi nilai
sisa barang dan Evaluasi pemanfaatan.
3. Penetapan penghapusan serta cara-cara tindak
lanjut penghapusan oleh pimpinan.
4. Pelaksanaan
tindak lanjut penghapusan sesuai dengan penetapan pimpinan.
Tahap
atau siklus kegiatan penghapusan meliputi : tahap penyidikan atau pengenalan,
tahap penyaringan dan tahap penyelesaian serta tahap pelaksanaan dan
pengendalian.
Cara-cara
penghapusan : pemanfaatan langsung, pemanfaatan kembali (recycle), pemindahan (transfer),
Hibah (donation),
penjualan/pelelangan (sales) dan
Pemusnahan.
8. Fungsi
Pengendalian
Pengendalian
merupakan tindakan pengaturan dan pengarahan pelaksanaan dengan maksud agar
tujuan tertentu dapat dicapai secara efisien dan efektiv. Dengan demikian
pengendalian merupakan fungsi yang mengatur dan mengarahkan cara pelaksaan dari
suatu rencana, program proyek dan kegiatan.
Bentuk kegiatan pengendalian :
1. Merumuskan
tatalaksana dalam bentuk : manual, standart.
2. Melaksanakan
pengamatan (monitoring), evaluasi dan laporan guna mendapatkan gambaran dan
informasi.
3. Melakukan
kunjungan staf guna mengidentifikasi permasalahan serta memberikan pengarahan
dan bimbingan tentang cara-cara pelaksanaan.
4. Melakukan tindak turun tangga sebagai tindak
lanjut dari hasil pengawasan.
Sarana pengendalian :
1. Struktur
organisasi. Agar dapat melaksanakan pengendalian seefektiv mungkin, maka harus
jelas tugas dan ruang lingkup organisasi suatu unit.
2. Sistem dan
prosedur. Landasan peraturan merupakan dasar utama pengendalian, khusus
merupakan titik tolak dimana persoalan harus diselesaikan.
3. Petugas.
Personil yang disiplin, cakap dan terampil sangat meringankan beban
pengendalian.
4. Pengendalian.
Peralatan yang dimaksud tidak selalu harus berwujud barang fisik seperti
alat-alat bantu.
Sasaran dan pendekatan
Fungsi dari pengendalian :
1. Menjadi sarana pengelola logistic berupa
data-data informasi yang bermanfaat bagi fungsi-fungsi logistic.
2. Menjadi
sarana bagi pemimpin dalam pengambilan keputusan.
3. Menjadi sarana dalam mengikuti dan mengawasi
penyelenggara logistic.
Untuk menyelenggrakan fungsi tersebut
pengendalian mengandung kegiataan:
1. Inventarisasi
: menyangkut kegiatan-kegiatan perolehan data logistic
2. Pengawasan : Menyangkut kegiatan-kegiatan
untuk menetapkan ada tidaknya deviasi-deviasi penyelenggaraan dari rencana
logistic
3. Evaluasi : Menyangkut kegiatan-kegiatan
memonitor, menilai dan membentuk data-data logistic.
Pentahapan penyelenggaran fungsi
pengendalian :
1. Sebelum
adanya organisasi yang mantap bagi unit yang ada kaitannya dengan
penyelenggaraan logistic, maka tidaklah dapat diharapkan pelaksanaan prosedur
secara konsekuen.
2. Apabila
penyediaan dana terbatas sehingga penggunaan peralatan pengendalian mutakhir
belum dapat diterapkan.
3. Apabila
personil yang akan menyelenggarakan fungsi ini belum memadai maka harus juga
diadakan penyesuaian disamping kewajiban mencetak tenaga-tenaga yang
diperlukan.
4. Apabila
personil sudah tersedia tetapi pada unit-unit yang mempunyai hubungan dengan
penyelenggaraan logistic belum siap haruslah pula dilakukan langkah-langkah
yang searah.
5. Sensus
barang merupakan dasar mutlak dilaksanakan dalam mendapatkan data-data menjelang
pelaksanaan pengendalian.
9. Pencatatan
Inventarisasi perbekalan merupakan
kegiatan untuk memperoleh data atas seluruh perbekalan yang dimiliki / dikuasai
/ diurus oleh organisasi, baik yang diperoleh dari usaha pembuatan sendiri,
pembelian, pertukaran, hadiah maupun hibah, baik berkaiatan dengan jenis dan
spesifikasinya, jumlah, sumber, waktu pengadaan, harga, tempat, dan kondisi,
serta perubahan-perubahan yang terjadi guna mendukung proses pengendalian dan
pengawasan perbekalan, serta mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi.
Terdapat
beberapa manfaat yang dipeoleh dengan dilakukannya inventarisasi perbekalan
secara baik, yakni sebagai berikut :
a. Memberikan
informasi / keterangan bagi yang membacanya.
Dengan
adanya pencatatan atas perbekalan yang dimiliki organisasi maka dapat diketahui
kekayaan perbekalan dalam suatu organisasi, baik berkaitan dengan jenis dan
spesifikasinya, jumlahnya, waktu pengadaannya, umurnya, kondisinya, maupun
nilainya.
b. Menjamin
keamanan perbekalan
Dengan
adanya pencatatan atas seluruh perbekalan yang dimiliki / dikuasai / diurus
secara tertib dan baik, keberadaan dan keadaan barang setiap saat dapat
dicek/dikontrol sehingga resiko hilang atau diselewengkan akan bisa
dikurangi/dihindari.
c.
Memberikan masukan untuk pengambilan
keputusan dalam manajemen pembekalan
Dengan
adanya inventarisasi perbekalan secara tertib dan benar, organisasi dapat
melakukan pemantauan perbekalan, baik terhadap masuk keluarnya perbekalan
kondisi, maupun biaya operasioanal perbekalan. Oleh karena itu, dengan adanya
inventarisasi tersebut dapat digunakan untuk menentukan waktu perbekalan, jenis
dan tipe perbekalan yang diadakan, jumlah pengadaan perbekalan, sistem
pengadaan perbeklan yang diterapkan dan sistem pengendalian / pengawasan
perbekalan yang diterapkan.
d.
Sebagai alat pertanggungjawaban
Dengan adanya
inventarisasi perbekalan yang tertib dan benar, dapat menyediakan bukti-bukti
administrative dalam penyelenggaraan pengelolaan perbekalan sehingga sewaktu-waktu
diminta ataupun terjadi permasalahan berkaitan dengan penyelenggaraan
perbekalan, dengan segera personel pengelola perbekalan dapat memepertanggungjawabkannya
dengan memanfaatkan bukti-bukti administatif yang ada.
2.9 Masalah Umum Dalam Manajemen Logistik
Menurut
masalah umum dalam manajemen logistik Syafrudin (2009), antara lain :
1. Salah
rencana dan pengadaan kebutuhan
a. Kekeliruan dalam menetapkan kebituhan
logistic.
b. Kurang
cermat dalam menganaliis, kurang memperhatikan lingkungan.
c. Kesalahan
berkaiatan dengan jenis logistik, metode pengadaan logistik, jumlah logistik,
waktu pengadaan, tempat asal maupun kesalahan dalam rencana harga logistic.
2. Salah pengadaan
3. Salah
tempat
Salah
peletakan logistik sehingga menggu kelancaran aktifitas secra keseluruhan.
4. Salah
pakai
Kekeliruan
dalam penggunaan barang karena tanpa disertai rasa tanggung jawab baik secara
teknik maupun fungsional mau[pun hak pemakaian barang.
5. Lalai
dalam pencatatan
Alpa
dalam pencatatan logistik baik menyangkut pelayanan kegiatan, waktu, jumlah,
harga, kondisi maupun data pencatatan lainnya.
6.
Lalai perawatan
Ketidak teraturan dan kesalahan dalam perawatan
logistik sehingga menimbulkan kerusakan yang dapat berdampak pada menurunnya
kuatintas ouput, tidak tercapainya batas pemakaian barang secara optimal dan
terjadi pemborosan.
7. Lalai penyimpanan
Tidak
ditempatkan nya baang pada tempat yang semestinya.
8. Lalai kontrol
Alpa
dalam pengawasan baik terhadap barangnya, waktu pengawasan, mauapun metode
pengawasan.
BAB
III
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Administrasi perbekalan adalah proses pengelolahan
perbekalan kesehatan melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian,
penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan perbekalan guna mendukung efektifitas
dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Tujuan
Administrasi Perbekalan
·
Mencegah terhambatnya pelayanan
kesehatan
·
Mencegah kekosongan
·
Meningkatkan efisiensi
·
Ketersediaan perbekalan baik jumlah,
jenis, kualitas dan waktu
Manfaat
Administrasi Perbekalan
·
Mencegah tertundanya pelayanan
·
Peningkatan kepuasan konsumen
·
Mengurangi pemborosan logistik kesehatan
Jenis
Logistik
·
Barang atau benda-benda habis pakai
·
Barang-barang atau benda-benda yang tahan
lama
Fungsi Administrasi
Perbekalan yaitu Analisis situasi, Perencanaan,
Penganggaran, Pengadaan, Penyimpanan, Distribusi, Pemeliharaan, Penghapusan
Evaluasi, Pencatatan, Pelaporan
Masalah umum dalam
manajemen logistik yaitu salah rencana dan pengadaan kebutuhan seperti :
kekeliruan dalam menetapkan kebituhan logistik, kurang cermat dalam
menganaliis, kurang memperhatikan lingkungan, dan kesalahan berkaiatan dengan
jenis logistik, metode pengadaan logistik, jumlah logistik, waktu pengadaan, tempat
asal maupun kesalahan dalam rencana harga logistik. Masa umum manajemen
logistik lainnya yaitu Salah pengadaan, salah tempat, salah pakai, lalai dalam
pencatatan, lalai perawatan, lalai penyimpanan, lalai control.
2.2
Saran
1. Bagi Dosen
Penulis
berharap makalah ini dapat menjadi informasi tambahan dan pertimbangan dalam
memberikan nilai akhir mata kuliah bersangkutan serta menjadi bahan evaluasi
dalam mengembangkan metode pembelajaran.
2. Bagi Mahasiswa
Setelah
mempelajari dan memahami secara lebih dalam tentang administrasi perbekalan,
diharapkan mahasiswa mampu menerapkan apa yang telah dipelajari dan
diperolehnya.
3. Tentunya
dalam penyusunan makalah ini kelompok tidak pernah lepas dari kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat di harapkan kelompok demi
terciptanya pembelajaran yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
https://vdocuments.net/administrasi-perbekalan.html
diakses pada tanggal 11 November 2017
http://sadu-wasistiono.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/MANAJEMEN-LOGISTIK.pdf diakses
pada tanggal 11 November 2017
https://www.k4health.org/sites/default/files/MANAJEMEN%20LOGISTIK_sm.pdf
diakses
pada tanggal 11 November 2017
https://www.scribd.com/doc/259617513/administrasi-perbekalan
diakses pada tanggal 12 November 2017
Suhadi.
2015. Administrasi Pembangunan Kesehatan. Jakarta : Cv. Trans Info Media
Komentar
Posting Komentar